Ekonomi Daerah: Kemenkop Harapkan Koperasi dan BUMDes Bersinergi

Laman

Kamis, 10 November 2016

Kemenkop Harapkan Koperasi dan BUMDes Bersinergi

Jakarta, (ANTARAGORONTALO) - Kementerian Koperasi sangat berharap badan usaha milik desa atau BUMDes bisa bekerja sama dengan koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, terutama di daerah pedesaan, apalagi ada sekitar 74 ribu desa di seluruh Indonesia.

"Apa nanti BUMDes-nya mengembangkan koperasi atau koperasinya juga nanti menjadi stakeholder (pemangku kepentingan) BUMDes," kata Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM, I Wayan Dipta di Jakarta, Kamis.

Hal itu disampaikan dalam seminar sinergi koperasi dan BUMDes bertema "Menggali Berbagai Potensi Ekonomi Menuju Kesejahteraan Masyarakat Desa" dalam rangka memperingati HUT Perum LKBN Antara ke-79.

Wayan Dipta kemudian memberikan contoh tentang koperasi yang berhasil di Provinsi Riau dan Indramayu, Jawa Barat.

Koperasi daerah yang ada di Riau dan Indramayu bisa menjadi contoh pengembangan koperasi yang berhasil, kedua daerah ini sudah bisa mendapatkan omset yang besar dalam perkembangan koperasi yang dijalankannya.

"Contohnya Riau, kalau dia (koperasi) langgeng omsetnya sudah Rp300 miliar, dia sudah punya pabrik sendiri, pabrik sawit. Kemudian di Indramayu, koperasi perikanan, itu omsetnya sudah Rp400 miliar, bahkan sudah membangun toko, sudah membangun rumah  untuk warga, untuk para anggota," tegas Wayan.

Meskipun banyak koperasi daerah yang sudah maju, masih ada daerah-daerah lain yang masyarakatnya bingung dalam membangun desanya masing-masing.

"Melihat dari koperasi-koperasi kita sudah banyak yang maju, diantaranya mengembangkan koperasi di bidang sapi. Kita akan membuat rintisan di Lamongan, Jawa Timur dan juga Tuban. Kalau konsep ini bagus, kita akan replikasi di tempat-tempat lain," ujarnya.

Perkembangan koperasi daerah sangat dipengaruhi oleh banyak atau tidaknya keberpihakan pemerintah terhadap berjalannya koperasi tersebut.

"Contoh di Denmark, koperasi pertanian, 90 persen GDP (produk domestik bruto) -nya itu dikontribusikan oleh koperasi. Karena pemerintahnya berpihak kepada koperasi," ujar Wayan Dipta.

Editor: Hence Paat

COPYRIGHT © ANTARA 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar