Ekonomi Daerah: Tomat Penyebab Inflasi Terbesar Di Gorontalo

Laman

Jumat, 02 Desember 2016

Tomat Penyebab Inflasi Terbesar Di Gorontalo

Gorontalo, (Antara Gorontalo) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo Eko Marsoro mengatakan tomat menjadi salah satu penyebab inflasi terbesar di daerah tersebut pada November 2016 sebesar 0,2038 persen.

Sementara empat komoditas lainnya penyebab inflasi terbesar adalah ikan layang 0,1831 persen, ikan malalugis 0,0641 persen, cabai rawit 0,0500 persen dan keramik 0,0387 persen, katanya di Gorontalo, Jumat.

Ia menjelaskan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 120,47 pada bulan Oktober 2016 menjadi 121,21 pada bulan November 2016, menyebabkan inflasi sebesar 0,61 persen.

Laju inflasi tahun kalender 2016 sebesar 0,82 persen dan inflasi November 2016 terhadap November 2015 sebesar 2,73 persen, ujarnya.

Dari data yang ada, kata dia, inflasi Kota Gorontalo terjadi karena adanya kenaikan indeks pada empat kelompok pengeluaran yaitu bahan makanan sebesar 2,49 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,08 persen.

Sedangkan kelompok sandang menyumbang inflasi sebesar 0,40 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,37 persen.

Kelompok yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar -0,09 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga -0,04 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,11 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan November 2016 antara lain daging ayam kampung, daging ayam ras, telur ayam ras, daun bawang, kacang tanah, bawang merah, dan bawang putih.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan November 2016 antara lain tepung terigu, daging sapi, susu kental manis, minyak kelapa, gula pasir, besi beton, dan semen.

Dari 82 kota inflasi di Indonesia, 78 kota di Indonesia mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi.

Inflasi bulanan tertinggi pada November 2016 terjadi di Kota Manado sebesar 2,86 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Singkawang sebesar 0,05 persen.

Deflasi terendah terjadi pada Kota Kendari sebesar -0,22 persen dan deflasi tertinggi terjadi di Kota Bau-Bau sebesar -1,54 persen. Kota Gorontalo menempati urutan inflasi yang ke-24.

Editor: Hence Paat

COPYRIGHT © ANTARA 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar