Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dalam keterangan tertulis di Serang, Minggu, mengimbau para operator maskapai, bandara, penyelenggara navigasi penerbangan, otoritas bandar udara, dan penyelenggara layanan meteorologi penerbangan untuk tetap waspada.
Ia mengatakan hal itu berdasarkan ada perkiraan dari VAAC Darwin bahwa arah debu vulkanis menuju Bandara Internasional Lombok Praya (LOP).
Perkiraan tersebut telah dicek sampai pukul 16.20 WIT dan Bandara Lombok (LOP) tidak terdeteksi adanya VA (abu vulkanis).
Jika secara langsung terdampak VA dengan dibuktikan dengan kertas uji yang positif, bandara akan ditutup dengan menjalankan Standart Operation Procedure (SOP) masing-masing operator yang terkait.
Keselamatan penerbangan harus didahulukan. Jangan memaksakan penerbangan jika memang kondisi berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tidak memungkinkan untuk operasional penerbangan, ujar Agus.
Ia mengingatkan agar pelayanan kepada penumpang tidak diabaikan.
Jika terjadi keterlambatan, semua harus bekerja sama untuk melakukan pelayanan kepada penumpang sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga penumpang tetap nyaman dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, katanya
Di lain pihak, dia juga meminta pengertian dan kesabaran penumpang jika harus menghadapi "delay" yang disebabkan faktor alam yang tidak mendukung operasional penerbangan.
Penumpang diimbau untuk bekerja sama tetap mematuhi aturan keselamatan dan keamanan penerbangan karena keterlambatan ini merupakan tindakan mengutamakan keselamatan dari pemangku kepentingan penerbangan Indonesia.
Hingga sore ini, ada sekitar 20 penerbangan yang dibatalkan karena alasan keselamatan terkait dengan letusan Gunung Agung, di antaranya maskapai?Jet Star, Virgin, KLM, dan Air Asia Malaysia.
Pembatalam dan pengalihan itu keinginan dari masing-masing maskapai. Namun, penanganan penumpang yang dibatalkan dari maskapai sejak tadi malam berjalan lancar. Ada yg diinapkan di hotel, ada yang digeser ke maskapai lain. Pihak bandara juga sudah menyiapkan bus untuk mengangkut penumpang agar bisa melanjutkan perjalanan dengan moda transportasi lain, ujar Agus.
Abu vulkanis letusan tersebut berada di ketinggian hingga 26.000 kaki dan mengarah ke tenggara dengan kecepatan 10 knots.
Berdasarkan hal tersebut status VONA meningkat dari Orange menjadi Red sehingga beberapa rute lalu lintas udara (ATS route) terdampak.
Para pilot maskapai diwajibkan mengikuti panduan yang diberikan oleh AirNav indonesia sebagai operator navigasi udara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar