"Cakalang tergolong dalam kelompok bahan makanan, yang memberikan sumbangan deflasi sebesar -0,4478 persen pada Oktober 2016," kata Eko, Senin.
Menurutnya perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Oktober 2016 secara umum menunjukkan adanya penurunan, terutama pada kelompok bahan makanan dan makanan jadi.
Penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 120,98 pada bulan September 2016 menjadi 120,47 pada bulan Oktober 2016 menyebabkan deflasi sebesar 0,42 persen.
Laju inflasi tahun kalender 2016 sebesar 0,21 persen dan inflasi "year on year" (Oktober 2016 terhadap Oktober 2015) sebesar 2,28 persen.
Deflasi Kota Gorontalo terjadi karena adanya penurunan indeks pada empat kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan sebesar -1,87 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar -0,02 persen, dan kelompok kesehatan sebesar -0,01 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,10 persen.
Sedangkan tiga kelompok lainnya yaitu kelompok sandang mengalami kenaikan indeks sebesar 0,12 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,16 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik 0,02 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan Oktober 2016 yakni pepaya, daging ayam ras kentang, daging ayam kampung, jahe, tepung terigu, udang basah, telur ayam ras, dan minyak goreng.
Lima komoditas tertinggi penyumbang deflasi Bulan Oktober 2016 di Provinsi Gorontalo adalah komoditas cakalang/sisik, bawang merah, ikan selar/tude, ikan malalugis/sohiri, ikan layang dan ikan ekor kuning.
Sedangkan lima komoditas tertinggi penyumbang inflasi Bulan Oktober 2016 di Provinsi Gorontalo adalah komoditas nike, tariff listrik, tomat sayur, cabai rawit, dan cabai merah.
Laju inflasi tahun kalender sampai dengan Bulan Oktober 2016 Kota Gorontalo sebesar 0,21 persen.
Dari 82 kota inflasi di Indonesia, 48 kota di Indonesia mengalami inflasi dan 34 kota mengalami deflasi.
Inflasi bulanan tertinggi pada Oktober 2016 terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,32 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Manado sebesar 0,01 persen.
Deflasi terendah terjadi pada Kota Banda Aceh sebesar -0,02 persen dan deflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong sebesar -1,10 persen. Kota Gorontalo menempati urutan deflasi yang ke-28.
Editor: Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar