Ekonomi Daerah: Gorontalo Nihil Ekspor Pada Oktober 2016

Laman

Jumat, 02 Desember 2016

Gorontalo Nihil Ekspor Pada Oktober 2016

Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Kepala BPS Provinsi Gorontalo Eko Marsoro, Jumat, mengatakan tidak terdapat kegiatan ekspor pada Bulan Oktober 2016 yang melalui pelabuhan di daerah itu.

"Karena itu nilai ekspor yang melalui Pelabuhan Gorontalo Januari-Oktober 2016 dibandingkan dengan tahun sebelumnya periode yang sama (Januari-Oktober 2015), turun 89,30 persen atau turun dari 29.729.512 menjadi 3.180.439 dolar AS," katanya di Gorontalo.

Pada Bulan September 2016 komoditas yang diekspor melalui pelabuhan di Gorontalo adalah kelompok gula dan kembang gula sebesar 846.014 dolar AS.

"Secara kumulatif nilai ekspor Gorontalo didominan oleh kelompok gula dan kembang gula, yang melalui Pelabuhan Gorontalo Januari-Oktober 2016 sebesar 1.692.130 dolar AS dengan kontribusi ekspor sebesar 53,20 persen," ujarnya.

Selanjutnya diikuti kelompok bungkil kopra yaitu sebesar 1.245.000 dolar AS dengan kontribusi ekspor sebesar 39,15 persen.

Pada periode yang sama,kelompok mesin dan peralatan mekanik, kelompok sabut kelapa, dan kelompok kayu, barang dari kayu masing-masing hanya memiliki kontribusi ekspor sebesar 6,73 persen, 0,61 persen, dan 0,31 persen.

Dari sisi pertumbuhan, ekspor kelompok jagung pada periode Januari-Oktober 2016 mengalami penurunan 100 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015, yaitu turun dari 26.751.599 dolar AS menjadi nihil.

"Begitu juga dengan ekspor ikan dan udang/kepiting turun 100 persen, dari 20.000 dolar AS pada periode Januari-Oktober 2015 menjadi nihil pada periode Januari

Oktober 2016," ungkapnya.

Selain itu, volume ekspor yang melalui Pelabuhan Gorontalo Januari-Oktober 2016 menurun sebesar 84,55 persen apabila dibandingkan dengan periode Januari-Oktober dari 132.063,16 ton menjadi 20.407,73 ton.

Penurunan tersebut dialami pada kelompok ikan dan udang dan kepiting, jagung , gula dan kembang gula, serta kayu, barang dari kayu yang masing

masing mangalami penurunan sebesar 100 persen, 100persen, 45,42 persen, dan 93,77 persen.

Sedangkan pada kelompok sabut kelapa mengalami peningkatan sebesar 9,10 persen, yaitu dari 61,82 ton pada periode Januari-Oktober 2015 menjadi 67,44 ton pada periode Januari-Oktober 2016.

Editor: Hence Paat

COPYRIGHT © ANTARA 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar