IHSG BEI ditutup menguat 75,25 poin atau 1,49 persen menjadi 5.102,95, sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 16,93 poin (2,04 persen) menjadi 845,67.
"Fenomena window dressing mulai turut membawa semaraknya IHSG. Fenomena itu mewarnai transaksi saham pada akhir bulan Desember," ujar Analis NH Korindo Securities Bima Setiaji di Jakarta, Selasa.
Ia mengemukakan bahwa kenaikan IHSG BEI juga ditunjang oleh kenaikan bursa saham di kawasan Pehimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), selain didukung juga oleh data historikal pada Desember yang umumnya terjadi.
"Pada Desember IHSG selalu positif dalam 10 tahun terakhir. Jadi, peluang IHSG naik dalam beberapa hari ke depan masih ada," katanya.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa potensi kenaikan IHSG BEI masih terlihat cukup kuat mengingat kondisi perekonomian dalam negeri relatif masih cukup stabil.
"Penguatan IHSG BEI juga ditunjang oleh optimisme pelaku pasar saham terhadap prospek pertumbuhan ekonomi domestik pada 2017 mendatang yang tentunya diharapakan lebih baik dibanding 2016," katanya.
Ia memproyeksikan pergerakan IHSG BEI pada perdagangan hari selanjutnya (Rabu, 28/12) akan bergerak di kisaran 5.017 hingga 5.221 poin dengan kecenderungan menguat.
Sementara itu, BEI mencatat frekuensi perdagangan saham di pasar reguler mencapai 195.850 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,422 miliar lembar saham senilai Rp7,078 triliun.
Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei Jepang naik 6,42 poin (0,03 persen) ke level 2.403,06, indeks KOSPI Korea Selatan menguat 4,42 poin (0,22 persen) ke level 2.042,17, dan Straits Times Singapura menguat 14,18 poin (0,49 persen) posisi 2.885,23.
Editor: Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar