Amir Ibrahim, salah seorang perajin terompet di Huangobotu, Kota Gorontalo mengaku banyak pesanan dari dalam kota maupun luar daerah jelang tahun baru.
"Saya memproduksi 15 ribu terompet, 10 ribu diantaranya dipesan dari luar daerah, yaitu Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utars, sedangkan sisanya untuk Kota Gorontalo dan Sulawesi Tengah," ucap Amir.
Ia menjelaskan, setiap tahun pesanan selalu melonjak beberapa hari jelang tahun baru, oleh karena itu. Ia yang dibantu oleh keluarganya dalam pengerjaan membuat terompet, selalu menyiapkan sejak beberapa bulan sebelumnya.
"Terompet produksi saya, dijual dengan harga Rp3.000/buah, dan jika sudah dibeli oleh pedagang, biasanya harga dinaikkan karena untuk biaya angkut maupun tempat," jelasnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang terompet di jalan kompleks pertokoan murni, Rustam mengatakan, mulai banyak warga Gorontalo yang membeli terompet jelang perayaan tahun baru.
"Beberapa hari sebelumnya, masih kurang warga yang membeli, namun mulai hari ini sudah ramai, apalagi H-1 dan pada malam pergantian tahun, selalu ramai oleh pembeli, saat ini dalam beberapa jam saja, saya bisa menjual hingga puluhan terompet, oleh karena itu saya selalu membeli stok terompet dari pengrajin terompet," ucap Rustam.
Namun Rustam mengatakan, setiap pembelian dari pedagang terompet dibatasi oleh perajin karena banyaknya permintaan dari pedagang terompet di Kota Gorontalo maupun luar daerah.
Editor: Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar