Deputi pengembangan Pemasaran Kementerian Pariwisata RI, Esty Astuti mengatakan Gorontalo adalah satu dari dua puluh daerah yang akan menjadi pendongkrak bagi target 15 juta kunjungan wisatawan di Indonesia.
"Setelah target 15 juta itu dibagi-bagi ke dua puluh daerah, Gorontalo dapat jatah tiga puluh ribu. Ini yang akan kami dorong melalui program stimulus," katanya di Gorontalo, Kamis.
Menurutnya Program Transport Tourism Stimulus Package menyasar daerah-daerah yang memiliki potensi dan kemampuan dalam pariwisata, namun belum maksimal dalam mengembangkannya.
Program ini akan dilakukan dalam bentuk menghadirkan kemudahan transportasi bagi wisatawan asing, melalui penerbangan carter yang langsung menuju ke daerah tujuan.
"Misalnya kita fokus pada pasar Tiongkok, maka kita harus menawarkan ke provinsi di sana yang tidak punya laut pasti mereka tertarik. Penerbangannya akan langsung ke Gorontalo," jelasnya.
Ia menilai Gorontalo layak dan dapat mencapai target tersebut, karena telah didukung oleh bandara yang memadai serta pilihan destinasi wisata yang beragam mulai dari budaya, alam hingga bahari.
Pada tahun 2017, Kemenpar menargetkan 15 juta kunjungan wisatawan manca negara dan 265 juta kunjungan wisatawan nusantara.
Pada tahun 2016, target 12 juta kunjungan wisatawan manca negara tercapai, sehingga sisa target sebesar tiga juta kunjungan tahun 2017 akan dicapai melalui program tersebut.
Esty menyebut 15 juta kunjungan wisman, 80 persen diantaranya menggunakan transportasi udara dan sisanya menggunakan transportasi darat dan laut.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Resma Kabarokan mengatakan target 30 ribu wisman menjadi tantangan bagi pemerintah daerah karena angka tersebut cukup besar bila dibandingkan jumlah kunjungan tahun 2016.
Selama tahun 2016, lanjutnya, terdapat 7.000 kunjungan wisman sehingga untuk mencapai angka 30 ribu pemda perlu berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait.
Editor: Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar