Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Perwakilan Kantor Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo, Akhmad Kosasih, Sabtu, mengatakan bahwa pihaknya memiliki Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Provinsi (Pemrov) Gorontalo dalam rangka pengembangan ekonomi kreatif, salah satunya dengan mengangkat kembali kain sulam karawo.
"Terkait karawo kami sudah membahas bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Gorontalo Winarni Monoarfa dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Resma Kabakoran untuk melaksanakan Karnaval Karawo pada 25 November 2017 yang dikaitkan dengan ulang tahun Provinsi Gorontalo,"ujarnya.
Kegiatan karnaval tersebut merupakan bagian dari dukungan Bank Indonesia terhadap program unggulan Provinsi Gorontalo yaitu sektor pariwisata.
"Kami tahu bahwa salah satu indikator keberhasilan dari program pariwisata adalah banyaknya kunjungan wisatawan yang datang," ungkapnya.
Strategi yang dilakukan oleh pemerintah dan stakeholder terkait agar banyak wisatawan yang datang yaitu dengan menggelar berbagai kegiatan, dan salah satunya yang telah dilakukan secara berkelanjutan adalah Karnaval Karawo.
"Karnaval Karawo tahun ini kami buat berbeda dari tahun sebelumnya yakni mengundang peserta dari luar daerah yang sudah melaksanakan kegiatan karnaval secara rutin, seperti di Jember, Tomohon dan Bandung," kata Akhmad, lagi.
Harapannya dengan adanya peserta luar daerah, masyarakat luas akan lebih tahu tentang Gorontalo dan pariwisata Gorontalo.
Kegiatan karnaval ini juga diharapkan dapat meningkatkan ekonomi para pengrajin dan juga sektor lainnya.
Editor: Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar