Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo membangun Kawasan Pertanian Terintegrasi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan kelompok binaan di Desa Huluduotamo, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Kepala kantor perwakilan BI Provinsi Gorontalo, Suryono, Jumat, mengatakan di Kawasan Pertanian Terintegrasi tersebut memiliki banyak mata rantai mulai dari peternakan, pertanian dan perikanan.
"Program ini dibiayai oleh BI dengan menggunakan anggaran dari pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) termasuk juga program sosial BI," ujar dia.
Hal itu dilakukan kata Suryono karena pihaknya ingin melihat di desa muncul sebuah proses dari awal hingga akhir.
"Diharapkan dengan demikiam bisa meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian warga. Disini ada sapi, kambing, holtikulura dan perikanan sehingga setiap hari ada yang bisa dijual," ucap Suryono.
Ia menjelaskan bahwa program itu mengangkat konsep pembauran antara pertanian, peternakan dan perikanan serta "zero cost and zero waste" pada lahan seluas tujuh hektare.
"Pada lahan pertanian ditanami 12 komoditas sayur dan buah organik yang pupuknya diperoleh dari limbah kotoran peternakan sapi, selanjutnya pakan ternak sapi dan kambing dipenuhi dari limbah pertanian," kata dia.
Sedangkan budidaya ikan mujair dilakukan dengan pemberian makan plankton dari pupuk organik, sehingga petani dapat menghemat tanpa membeli pakan ikan selama tiga bulan pertama.
"Selain pemberian bantuan teknis, BI juga memberikan bantuan pembanguna fisik untuk menunjang pertanian terintegrasi. seperti gazebo di atas kolam, sumur bor, tower air dan instalasi, pagar keliling, paranet dan gapura serta mesin pencacah pakan ternak," kata dia.
BI juga membangun fasilitas fisik lanjutan berupa mushola diatas kolam ikan, renovasi kandang ternak, pembuatan irigasi dan tower air, toile serta instalasi pembangkit listrik tenaga biomassa pertama di Gorontalo.
"Pada hari ini kita meresmikan mushola, pendopo dan juga aula untuk menunjang pertemuan petani atau kelompok petani maupun masyarakat luas," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar