Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada bulan Desember 2017, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Provinsi Gorontalo sebesar 0,49 persen.
Kepala BPS Provinsi Gorontalo Eko Marsoro, Kamis, mengatakan inflasi terjadi karena adanya indeks harga pada enam kelompok pengeluaran rumah tangga.
"Yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,73 persen, kelompok makanan jadi sebesar 0,38 persen, kelompok perumahan 0,18 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,24 persen," ujarnya.
Selain itu Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,29 persen dan kelompok transportasi dan komunikasi 0,07 persen. Sementara kelompok pengeluaran sandang turun 0,05 persen.
"Dari kawasan timur Indonesia terjadi inflasi perdesaan di seluruh provinsi, inflasi tertinggi yakni Provinsi Sulawesi Barat sebesar 0,80 persen, diikuti oleh Provinsi Maluku 0,54 persen, kemudian Provinsi Gorontalo 0,49 persen," ungkap dia.
Sedangkan untuk Kota Gorontalo, pada bulan Desember 2017 terjadi inflasi sebesar 0,79 persen.
"Pada bulan Desember 2017 Kota Gorontalo mengalami kenaikan Indeks Harga Konsumen (IKH) dari 126,08 menjadi 127,07 yang menyebabkan inflasi tersebut," pungkasnya.
Secara keseluruhan, pada tahun 2017 Kota Gorontalo mengalami sembilan kali inflasi bulanan dan tiga kali deflasi bulanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar