Hal ini disampaikan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat memberikan kuliah umum di Universitas Tadulako, Palu.
"Untuk itu, kami mendorong kepada para mahasiswa agar berwirausaha sejak duduk di bangku kuliah," kata Airlangga melalui keterangan resmi diterima di Jakarta, Sabtu.
Menperin tidak ingin generasi muda Indonesia yang sudah selesai mengenyam pendidikan, hanya banyak yang bekerja sebagai karyawan apalagi menjadi pengangguran.
Menurut Airlangga, tumbuhnya wirausaha atau pelaku industri dapat membawa efek berantai terhadap perekonomian seperti peningkatan pada penyerapan tenaga kerja.
"Maka itu, kunci utama untuk jadi entrepreneur sukses ada dua, yaitu pintar dan perbanyak pertemanan," ungkapnya.
Menperin pun memberikan tantangan kepada mahasiswa Universitas Tadulako yang hadir dalam kuliah umum tersebut.
Bagi mereka yang belum memiliki usaha, tahun depan harus sudah bisa jadi pebisnis muda.
“Tahun depan, saya akan ke sini lagi. Saya tagih dengan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, apakah adik-adik sudah berwirausaha atau belum,” tuturnya.
Baca juga: Kemenperin fokus perkuat pemasaran produk IKM
Baca juga: Pertumbuhan produksi IKM Yogyakarta lampaui 17%
Baca juga: Kemenperin akan revitalisasi 7.000 sentra IKM
Pada kesempatan itu, salah satu mahasiswa jurusan manajemen bernama Kudrat Sumaga bertanya kepada Menperin,
“Apa saja yang akan diberikan dari Kemenperin untuk pengembangan industri kecil dan menengah? Sebab, kendala pelaku usaha di daerah, seperti di Palu ini adalah salah satunya mengenai pemasaran dan pengemasan produk yang mereka buat,” ucapnya.
Menperin menjawab, guna mendongkrak produktivitas dan daya saing IKM nasional, pihaknya melalui Direktorat Jenderal IKM telah menjalankan program pelatihan dan konsultasi terkait pengembangan desain kemasan produk serta merek.
Sampai tahun 2017, telah difasilitasi 6.998 desain kemasan dan 7.396 desain merek serta bantuan dalam bentuk kemasan cetak yang diberikan kepada 351 IKM.
“Selanjutnya, kami memiliki program e-Smart IKM untuk memperluas pasar bagi produk IKM lokal. Dalam hal ini, kami bekerja sama dengan beberapa marketplace dalam negeri. Ada juga workshop-nya,” kata Airlangga.
Selain itu, Kemenperin memfasilitasi pemberian mesin dan alat produksi IKM serta perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, Kemenperin diberi target untuk menumbuhkan sebanyak 20.000 wirausaha baru hingga akhir tahun 2019.
“Jumlah pengusaha di Indonesia naik mencapai 3,4 persen di tahun 2017. Angka ini cukup baik karena telah melebihi standar nasional sebesar 2 persen,” ungkap Airlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar