Jakarta (Antaranews Gorontalo) - Wakil Presiden Jusuf Kalla di Bali, Selasa, mengatakan kerja sama Indonesia dan Afrika memiliki masa depan cerah dalam bidang ekonomi, khususnya pada bidang perdagangan dan investasi.
"Jika Indonesia dan Afrika berhasil dalam memajukan kerja sama ini, maka kita dapat menunjukkan kepada dunia bahwa kerja sama di antara negara berkembang juga dapat dilakukan,” kata JK saat membuka Indonesia-Africa Forum di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa siang.
Melalui hubungan kerja sama antarnegara berkembang, atau Kerja Sama Selatan-Selatan, naja Indonesia dan Afrika memulai proses keberhasilan tersebut melalui Indonesia-Africa Forum. “Saya sangat yakin bahwa manfaat Kerja Sama Selatan-Selatan melalui Forum ini dapat tercapat dan harus dapat terlaksana seterusnya,” kata JK.
Dengan modal sumber daya manusia yang dimiliki kedua kawasan berkembang, maka industri di Indonesia dan Afrika terdorong untuk maju.
“Dengan lebih dari 400 juta populasi kelas pekerja di Afrika dan Indonesia, dan juga populasi penduduk usia produktif, maka masa depan perekonomian kita sangatlah cerah,” kata Kalla.
Data perdagangan 2017 menunjukkan volume perdagangan Afrika-Indonesia mencapai 8,84 miliar dolar AS, atau naik 15,25 persen dari 2016.
“Indonesia perlu minyak mentah, kapas, dan biji cokelat dari Afrika. Begitu juga sebaliknya, Afrika membutuhkan minyak sawit, kendaraan motor dan tentu yang paling terkenal adalah mi instan Indonesia, Indomie,” kata JK di hadapan pemangku kepentingan usaha dan perwakilan pemerintah negara-negara Uni Afrika.
IAF adalah ajang bagi pemerintah dan pelaku usaha Indonesia dan Afrika meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar