"Kami telah mengekspor CCO ke Amerika Serikat sebanyak 6.000 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara 6,95 juta dolar Amerika Serikat (AS)," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Jenny Karouw.
Jenny mengatakan Amerika Serikat merupakan pasar yang sangat potensial dan harus dimanfaatkan dengan baik oleh industri kelapa dan pengekspor serta petani di daerah ini.
Realisasi ekspor produk turunan kelapa tersebut, katanya, semakin memperkuat eksistensi komoditas andalan Sulut tersebut di pasar negara maju itu.
Minyak kelapa kasar selama ini merupakan komoditas yang paling diandalkan Sulut dalam meraup devisa.
Tingginya ekspor CCO ke AS tersebut, katanya, karena komoditas tersebut ternyata selain diolah menjadi produk kebutuhan rumah tangga, juga bahan bakar alternatif biofuel.
Sulut selama ini dikenal sebagai salah satu pemasok minyak kelapa kasar cukup besar ke pasar internasional.
Pada tahun ini, dominasi CCO terhadap ekspor Sulut, diperkirakan masih akan terus berlanjut, sebab sebagian besar pabrik tersebut membeli kopra dari petani untuk kemudian diolah menjadi CCO.
Kopra merupakan bahan baku untuk diolah menjadi minyak kelapa kasar, sementara petani Sulut masih lebih tertarik mengolah buah kelapa menjadi kopra ketimbang produk turunan lainnya.
Lonjakan permintaan CCO oleh pembeli Amerika Serikat semakin tinggi sejak kurun waktu dua tahun terakhir ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar