"Hal ini ditunjukkan dengan nilai Indeks Tendensi Konsumen (ITK) pada triwulan ini yang besarnya di atas 100, yaitu 102,01," kata Kepala BPS Provinsi Gorontalo Eko Marsoro, di Gorontalo, Senin.
Meningkatnya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan I-2018 terutama didorong oleh tingginya indeks volume konsumsi (112,97), diikuti oleh indeks pengaruh inflasi terhadap konsumsi (107,97).
Sementara itu, indeks pendapatan kini bernilai di bawah 100 atau 94,23, sehingga menjadikan nilai ITK pada triwulan ini tidak seoptimis triwulan sebelumnya.
Penurunan optimisme konsumen Gorontalo pada triwulan I-2018 dikarenakan adanya penurunan pada dua indeks penyusun ITK. Indeks Pendapatan Kini yang pada triwulan sebelumnya sebesar 110,69 turun menjadi 94,23, kemudian indeks pengaruh inflasi terhadap konsumsi dari 108,26 turun menjadi 107,97.
Sementara itu, indeks volume konsumsi rumah tangga mengalami peningkatan optimisime, yaitu dari 109,55 menjadi 112,97.
Ia menjelaskan, nilai ITK Provinsi Gorontalo pada triwulan II-2018 diperkirakan sebesar 122,02, lebih tinggi dari triwulan I-2018.
"Ini berarti konsumen beranggapan bahwa kondisi ekonomi pada triwulan mendatang akan membaik, yang ditandai dengan nilai ITK di atas 100," ujarnya.
Tingginya perkiraan ITK mendatang, lanjutnya, didorong oleh tingginya pada dua indeks penyusunnya, yaitu indeks pendapatan mendatang (122,85) dan indeks pembelian barang tahan lama (120,55).
Ia menyebut pada triwulan mendatang (II-2018) konsumen memiliki persepsi yang optimis ditandai dengan adanya peningkatan pendapatan dan pembelian barang tahan lama menjelang Idul Fitri.
Sementara itu kondisi ekonomi konsumen provinsi-provinsi se-Pulau Sulawesi pada Triwulan I-2018 menunjukkan kondisi yang bervariasi.
Dari enam provinsi yang ada di kawasan Sulawesi, tercatat hanya Sulawesi Utara yang memiliki ITK di bawah 100 sementara provinsi lainnya memiliki nilai di atas 100.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar