"Kami di sini, mempunyai dua ribu nelayan yang hampir 80 persen nelayan perempuan, itu nelayan tangkap ikan dan nelayan tangkap buaya. Kami dengan masyarakat setempat sepakat bila kami sampai di Istana ketemu Bapak Presiden dan Ibu Menteri kami akan meminta hadir ke Memberamo," kata Marince di Istana Negara Jakarta, Selasa.
Marince menyampaikan hal itu kepada Presiden Joko Widodo dalam acara Silaturahim Presiden dengan perwakilan nelayan seluruh Indonesia dan peserta Rembug Nasional tahun 2018 serta Musyawarah Nasional VII Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia yang dihadiri oleh sekitar 200 orang peserta.
Dalam acara itu hadir juga Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
"Jadi di Mamberamo tidak hanya nangkap ikan, tapi buaya juga? Benar? Serem juga. Ini dari Jayapura ke Mamberamo naik apa?" tanya Presiden.
Marince mengatakan ada pesawat kecil dari Jayapura jika ingin berkunjung ke Memberamo .
"Saya kan pernah ke Wamena, Asmat, Merauke, Nabire, Sorong, Manokwari, tapi belum ke Memberamo. Tapi kalau saya ke sana bisa lihat nelayan nangkap buaya? Bener?" tanya Presiden.
"Kalau yang ini 2.000 nelayan nangkep buaya perlu diapresiasi, coba diceritakan," kata Presiden.
"Di sini ada satu masalah, kami nelayan air tawar di sungai, itu sungai terbesar di Papua. Saat air pasang, semua ikan akan naik ke tempat lebih tinggi. Saat air surut ikan jadi polusi terbesar di Papua, sekian banyak ton ikan menggelepar-gelepar," kata Marince.
Marince mengatakan akses ke Memberamo sulit.
"Memang di Papua harus pesawat kecil yang khusus, di Papua infrastruktur banyak yang harus diperbaiki," kata Presiden.
"Kalau bapak Presiden mau hadir di sana, ada danau yang di tengah-tengah Sungai Memberamo, ada ikan yang sangat besar, kalau tangan begini sudah mengejar tangannya Bapak," ungkap Marince sambil memeragakan tangan yang mengacu ke bawah.
Marince mengatakan di Memberamo ada helipad yang dibangun pemerintah Belanda dan masih bisa untuk mendarat jika Presiden berkunjung.
"Nanti saya akan carikan waktu, saya akan lihat danau yang ikannya banyak. Tapi kalau nggak ada ikannya awas. Sama di sana nangkep buaya bisa? Saya ikut bisa? Saya mau nangkap buaya tapi degan nelayan ibu-ibu lho ya, janjian ya," kata Presiden.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar