"Belum boleh. Kemarin bicara dengan Pak Budi (Direktur Utama PT Inalum Budi Gunadi) karena kami masih dalam finalisasi untuk penandatangan `Head of Agreement`," kata Menteri Rini di Jakarta, Rabu.
Ia mengaku belum bisa banyak bicara soal upaya akuisisi saham PTFI tersebut.
Ia optimistis proses penyelesaian akuisisi yang ditargetkan pada Juni 2018 akan tercapai.
"Insya Allah masih bisa tercapai di Juni ini," katanya juga.
Rio Tinto dikabarkan menjual hak partisipasinya di tambang Grasberg Freeport Indonesia (PTFI) kepada PT Inalum senilai 3,5 miliar dolar AS.
Namun, Rini sendiri masih enggan berkomentar mengenai kabar tersebut.
"Kan saya bilang nanti kalau kami sudah tanda tangan `head of agreement` baru bisa bicara," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan tiga menteri, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dan Menteri BUMN Rini Soemarno, untuk menyelesaikan proses divestasi saham Freeport Indonesia pada April 2018.
Baca juga: Presiden tegaskan Indonesia harus dapat 51 persen saham Freeport
Akan tetapi Inalum belum dapat mencapai target tersebut lantaran masih terus melakukan negosiasi dengan Freeport dan Rio Tinto sehingga targetnya mundur menjadi Juni 2018.
Pembelian hak kelola Rio Tinto di Freeport oleh Inalum merupakan upaya Indonesia mengambil 51 persen saham Freeport.
Baca juga: Pemerintah-Pemda Papua-Inalum sepakati pengambilan divestasi saham Freeport
Tidak ada komentar:
Posting Komentar