Kepala Bidang Perdagangan, Sofyan Marali, Rabu, mengatakan, naik turunya harga beras ditentukan oleh musim panen di daerah itu.
Sebelum datang musim panen beras secara besar-besaran, harganya bisa mencapai Rp10 ribu/kilogram. Itu naik sebesar 20 hingga 25 persen dari harga normal Rp7.500/kilogram.
Sementara untuk kenaikan gula pasir juga ditentukan oleh kelangkaan, yakni penjualan di beberapa pasar tradisional di Bone Bolango, harganya bisa mencapai Rp14ribu/kilogram.
"Harga normal gula pasir adalah Rp13 ribu/kilogram, kalau tidak terjadi kelangkaan," jelas Sofyan.
Namun kenaikan harga gula pasir tidak menjadi kekhawatiran bagi daerah, karena tidak begitu besar. Sebab kenaikan itu masih dalam keadaan normal.
"Intervensi pemerintah daerah untuk gula pasir tidak begitu besar. Banyaknya pasokan gula pasir dari luar daerah membuat harga gula akan turun dengan sendirinya," ujarnya.
Untuk mengantisipasi kenaikan harga secara besar-besaran seperti mendekati bulan puasa atau lebaran idul fitri, maka daerah akan menggandeng pihak lain, seperti Bulog dan dinas terkait di Provinsi, untuk memasok bahan baku ke pasar agar harga bisa kembali normal.
Yakni Caranya dengan mengadakan operasi pasar murah dengan sasaran masyarakat kurang mampu.
"Hal itu akibat dari daerah yang kekurangan anggaran untuk melakukan intervensi sendiri kepada pasar," tutupnya.
Editor: Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar