"Disebut cukup efektif karena dampaknya mulai terasa meski membutuhkan waktu 1 atau 2 tahun lagi untuk melihat hasil keseluruhannya," kata Prof. Dr. Werry Darta Taifur.
Ia menyebutkan beberapa terobosan, seperti pengurangan subsidi, penguatan ekonomi lewat kemaritiman, amnesti pajak, dan ekonomi kreatif, mulai terlihat dampaknya pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Menurut dia, kebijakan mengurangi subsidi dari Rp177,8 triliun pada tahun ini menjadi Rp174,9 triliun dalam RAPBN 2017 akan memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya yang layak menerima subsidi.
Dengan berkurangnya anggaran subsidi itu, kata dia, tentu akan lebih tepat sasaran dengan catatan adanya pengawalan ketat dan berkelanjutan dalam penyalurannya.
"Langkah membasmi kapal pencuri ikan menjadi terobosan yang cukup positif dalam menggali potensi ekonomi kemaritiman," tambahnya.
Sebelum ada kebijakan penenggelaman kapal, jutaan ton ikan tentu dikeruk oleh asing tanpa pertanggungjawaban. Hal ini memberikan kerugian besar bagi nelayan.
Dengan kebijakan tersebut, menurut dia, nelayan potensial meningkatkan ekonominya dan pendapatan untuk daerah pun akan meningkat.
Akan tetapi, karena harus dilakukan sejak awal, seperti membangun industri perikanan, dampak secara keseluruhan belum terasa bagi masyarakat.
"Bila konsisten 1 atau 2 tahun lagi akan terasa dampaknya," ujarnya.
Menyinggung soal amnesti pajak, dia berpendapat bahwa hal itu juga akan memiliki dampak positif pada pemasukan negara.
Hanya saja saat ini, kata dia, kebijakan tersebut di daerah masih minim sosialisasi.
"Hal lain yang jadi terobosan cukup efektif, yakni pengembangan ekonomi kreatif yang saat ini cukup kuat, khususnya di Pulau Jawa," katanya.
Namun begitu, dia menilai sejauh ini peranan ekonomi kreatif dalam memperkaya daerah belumlah signifikan. Artinya, masih relatif banyak warga yang tidak termotivasi untuk melaksanakan kegiatan ekonomi kreatif tersebut.
Terlebih lagi, bila gairah kepariwisataannya masih lemah, seperti di Sumbar, meski ada upaya pemerintah bergerak ke arah itu.
"Di sinilah konsistensi pemerintah untuk berkomitmen dengan langkahnya dan selalu mengevaluasi dan memperbaiki setiap kelemahan yang ada," ujarnya.
Editor: Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar