Peserta karnaval budaya terdiri dari perwakilan 19 kecamatan, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), komunitas budaya dan masyarakat dari berbagai etnis yang ada di daerah itu seperti Minahasa, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Kepulauan Sangihe, Bolaang Mongondow, Jawa Tondano dan Jawa.
Beragam penampilan budaya, olahraga tradisional, seni bela diri, kesenian daerah, acara adat, kendaraan tradisional serta pakaian kreasi berbahan sulam karawo dan bahan daur ulang ditampilkan pada karnaval tersebut.
Hendrawan, seorang pengunjung asal Kota Gorontalo mengatakan bahwa karnaval multi etnis tahun ini lebih meriah daripada tahun sebelumnya.
"Selain meriah, lebih banyak adat dan budaya Gorontalo serta etnis lainnya yang ditampilkan, saya sebagai pengunjung sangat merasa terhibur dan bisa mengetahui berbagai budaya dan etnis yang ada dan hidup berdampingan di Kabupaten Gorontalo," ungkapnya.
Namun, menurut dia, kegiatan yang digelar sebagai salah satu bentuk promosi dan pelestarian Danau Limboto tersebut dapat lebih dipromosikan baik di daerah maupun luar daerah agar lebih dikenal dan menarik wisatawan domestik dan mancanegara.
Sementara itu, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan bahwa kegiatan Festival Pesona Danau Limboto merupakan agenda dari Kabupaten Gorontalo dan agenda dari Kementerian Pariwisata.
"Festival Pesona Danau Limboto merupakan sarana promosi untuk memperkenalkan potensi wisata dan budaya serta pelestarian dan kampanye penyelamatan Danau Limboto. Mari kita sukseskan kegiatan ini," katanya.
Editor: Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar