"Kepada seluruh lapisan masyarakat dan pejabat daerah, mari cintailah kain karawo, biasakan menggunakan karawo pada berbagai iven resmi," katanya, Kamis.
Menurutnya, saat ini pihak kantor Perwakilan BI Provinsi Gorontalo telah menerapkan pemakaian karawo satu hari kerja dalam seminggu, begitu juga pihak pemerintah daerah.
"Mari gunakan karawo diberbagai acara yang kita hadiri, baik di Gorontalo maupun luar daerah agar kain sulaman ini bisa lebih dikenal masyarakat luas, dengan memulai dari diri sendiri," ajak Suryono.
Suryono menjelaskan bahwa selain mengajak seluruh pihak mencintai dan mempromosikan karawo, Bank Indonesia Gorontalo juga telah mengembangkan sulaman karawo dengan memfasilitasi akses kredit ke perbankan untuk menambah permodalan para perajinnya.
"Selain itu inisiasi Festival Karawo oleh BI dalam rangka mendukung promosi, publikasi dan pemasaran produk, fasilitasi kelompok perajin binaan pada pameran-pameran di dalam dan luar Gorontalo untuk meningkatkan akses pasar," ujarnya.
Kantor Perwakilan BI Provinsi Gorontalo juga, kata Suryono, secara intensif memberikan pelatihan keuangan, desain dan pola serta peningkatan standar kualitas.
"Komitmen BI dalam mengembangkan sulaman karawo mendapatkan respon positif dari Pemerintah Provinsi Gorontalo, hal tersebut ditandai dengan adanya penetapan Hari Karawo di Provinsi Gorontalo pada tanggal 23 Januari," jelas Suryono, lagi.
Hal itu dikarenakan karawo telah menjadi kekayaan budaya dan bernilai seni tinggi, sehingga pada tahun 2014 karawo diakui sebagai salah satu warisan budaya tak benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Suryono pun menambahkan bahwa pada tanggal 10 September 2017 lalu, BI juga telah mempromosikan sulaman karawo pada pada pagelaran internasional "Couture Fashion Week New York" di Amerika Serikat agar karawo dapat dikenal hingga dunia intenasional.
"Dengan mengangkat tema musim gugur, kelompok perajin Rumah Karawo binaan BI bekerja sama dengan salah satu desainer dari Gallery of Indonesia yaitu Yurita Puji Agustiani membawakan 12 pakaian untuk pria dan wanita pada Couture New York Fashion Week 2017 tersebut," ungkapnya.
Dengan tampilnya kerajinan sulaman karawo pada pentas dunia khususnya di Couture New York Fashion Week 2017 itu, Suryono berharap dapat lebih mengenalkan dan mempromosikan sulaman karawo pada masyarakat dunia.
"Hal tersebut tentunya sejalan dengan visi Bank Indonesia dalam mengembangkan sulaman karawo yaitu "Karawo Mendunia"," ujar Suryono.
Editor: Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar