"November 2017, kita mengalami surplus 0,13 miliar dolar. Surplus November jauh menurun dibandingkan bulan Oktober 1,0 miliar dolar dan September 1,78 miliar dolar," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Suhariyanto mengingatkan sepanjang Januari-November 2017 ini, neraca perdagangan Indonesia terus mengalami positif kecuali hanya pada bulan Juli, di mana mengalami defisit minus 0,27 miliar dolar dibanding bulan sebelumnya.
Sedangkan untuk nilai neraca perdagangan, pada Januari-November 2017 ini mengalami surplus 12,02 miliar dolar AS.
Secara keseluruhan, lanjut Kepala BPS, neraca perdagangan Indonesia masih jauh lebih bagus dibandingkan kondisi pada periode yang sama selama empat tahun sebelumnya.
Sementara untuk neraca perdagangan di tingkat internasional, Indonesia mengalami defisit antara lain yang terbesar dengan Republik Rakyat China, yang kemudian disusul Thailand dan Belanda.
Surplus yang diperoleh Indonesia dalam neraca perdagangan antara lain terhadap negara India, Amerika Serikat, dan Belanda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar