Ekonomi Daerah: Di Palu, Harga Beras Melonjak

Laman

Minggu, 21 Januari 2018

Di Palu, Harga Beras Melonjak

Palu (Antaranews Gorontalo) - Harga beras di tingkat pengecer di Kota Palu, Sulawesi Tengah kini melonjak diduga karena panen padi di sejumlah sentra produksi di daerah itu belum berlangsung.

Sejumlah ibu rumah tangga di kota itu, Minggu mengeluh karena kenaikan harga komoditi pangan yang sangat dibutuhkan masyarakat di pasaran setempat cukup sigjifikan.

"Harga beras naik cukup tajam dari sebelumnya," keluh Nyonya Lena Sudamara.

Ia mengatakan sebelumnya harga beras bramo dan cimandi dijual pedagang di Pasar Masomba Palu rata-rata Rp480.000 per satu karung (isi 50kg), kini naik menjadi Rp510.000.

Menurut dia, kenaikan beras di pasaran cukup tinggi dan sangat dirasakan dampaknya bagi masyarakat kalangan bawah.

Hal senada juga dikeluhkan oleh Nyonya Ketut Babai. Ibu rumah tangga itu mengatakan kenaikan harga beras cukup memukul kalangan bawah terutama yang selama ini tidak tersentuh jatah bantuan sosial dari pemerintah pusat mapun daerah.

Dia berharap harga beras yang mengalami kenaikan tersebut bisa kembali turun setelah panen tiba.

Dia juga memberikan apresiasi kepada Bulog karena sudah berlangsung tiga pekan terakhir ini menggelar operasi pasar menjual beras murah di dua pasar tradisional di Kota Palu.

Kalangan bawah bisa membeli beras yang dijual Bulog Sulteng karena harganya murah hanya Rp8.500/kg. "Kalau stok beras cukup banyak.Tapi harganya yang naik", kata dia.

Di kawasan Pasar Masomba ada beberapa titik atau kios menjua beras Bulog jenis medium dan premium. Beras premium dijual Bulog lewat operasi pasar Rp9.000 per kg dan beras medium Rp8.500 per kg.

Sulteng termasuk daerah selama ini surplus beras.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar