Pantauan ANTARA di pasar Sentral Kota Gorontalo, Senin, harga telur ayam telah mengalami penurunan sebanyak tiga kali sejak awal Januari.
Prasyid Saleh, salah seorang pedagang telur di pasar sentral mengatakan turunnya harga telur tersebut karena momentum perayaan Natal dan tahun baru yang sudah usai dan mulai normalnya permintaan terhadap telur ayam setelah beberapa pekan sebelumnya mengalami kenaikan.
"sejak minggu pertama Januari telur ukuran satu bak/30 butir telah mengalami penurunan sebesar Rp2.000, kemudian seminggu setelahnya telur kembali turun Rp2.000 lagi, dan pada pekan ini telur kembali turun lagi sebesar Rp2.000," jelasnya.
Telur berukuran kecil turun harga dari RpRp1.700/butir menjadi Rp1.500 /butirnya dan untuk ukuran satu bak telur isi tiga puluh butir turun dari Rp51 ribu/bak menjadi Rp42 ribu/bak.
"Sementara untuk harga telur satu bak dengan ukuran sedang yang sebelumnya dijual Rp57 ribu/30 butir, saat ini turun menjadi Rp44.500 ribu/30 butir. Dan harga perbutirnya turun dari Rp1.900/butir menjadi Rp1.600/butir," jelasnya.
Serta untuk telur ukuran besar atau jumbo dari harga sebelumnya Rp2.000/butir, saat ini dijual Rp1.700/butir. Sedangkan untuk telur ukuran jumbo satu bak dihargai Rp55 ribu/30 butir, berbanding terbalik dari harga beberapa pekan kemarin Rp60 ribu/30 butir telur.
Sementara itu, Karmila, seorang pembeli di pasar Sentral, kota Gorontalo menyambut baik penurunan harga telur ayam, dirinya berharap kenaikan harga tidak terjadi lagi agar tidak terlalu memberatkan anggaran pengeluaran sehari-hari untuk belanja keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar