Ekonomi Daerah

Laman

Kamis, 31 Mei 2018

BI Gorontalo Layani Penukaran Uang Pecahan Kecil

Gorontalo, (Antara News) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Gorontalo dan 14 bank melayani penukaran uang pecahan kecil jelang Idul Fitri 1439 Hijriah.

Kepala kantor Perwakilan BI Gorontalo Ricky Gozali, Kamis, mengatakan hal itu dilakukan dalam rangka menjalankan fungsi sistem pembayaran dan pengedaran uang.

"BI memiliki misi untuk memenuhi kebutuhan uang rupiah di masyarakat dalam nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu dan dalam kondisi layak edar," jelasnya.

Ricky mengungkapkan, penukaran uang tersebut akan di laksanakan pada 7-8 Juni 2018 di halaman rumah jabatan Gubernur Gorontalo pada pukul 08.00 Wita.

BI menetapkan palfon maksimal uang yang ditukarkan masyarakat sebanyak Rp3,9 juta dengan rincian satu pak Rp20.000 dengan total Rp2 juta, satu pak Rp10 ribu dengan total Rp1 juta.

Lalu satu pak Rp5 ribu dengan total Rp500 ribu dan dua pak Rp2 ribu dengan total Rp400 ribu, dimana satu pak sebanyak 100 lembar.

"Selain menetapkan plafon maksimal penukaran, BI akan merekam kartu identitas penukar seperti SIM, KTP dan lainnya sebagai database dalam rangka membatasi satu orang untuk satu kali kesempatan penukaran, dan layan itu tidak dipungut biaya atau gratis.

Selain BI Gorontalo, 14 bank yang melayani penukaran yaitu BRI, Bank Mandiri, BNI, Bank Mega, Bank Mualamat, Bank Sulutgo, BCA, Bank Mandiri Syariah, Bank Danamon, bank Panin, Maybank, Bank Sinarmas, Bank Nobu dan BTN.

BBPOM Temukan Takjil Kandung Boraks di Manado

Manado, (Antara News) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Manado menemukan jajanan takjil yang mengandung boraks di pasar tradisional Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Kamis.

"Kami menemukan kue Panekuk yang biasa dijadikan makanan takjil berbuka puasa di Pasar Bersehati Manado mengandung boraks," kata Kepala BBPOM Manado Rustyawati usai sidak pasar tradisonal di Manado, Kamis.

Rustyawati mengatakan barang bukti sudah disita dan tidak bisa dijual lagi ke masyarakat.

"Dengan tegas kami mengimbau kepada penjual agar jangan menggunakan boraks dalam produk pangan karena sangat berbahaya," katanya.

Selain itu, katanya, juga ditemukan bakso menggunakan boraks di Pasar Pinasungkulan Manado, dan segera diamankan karena tidak layak edar.

Ia mengatakan melalui inspensi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh Pemprov Sulut bersama bank Indonesia (BI) dan instansi terkait lainnya, BBPOM mengambil 60 sampel makanan dan ditemukan hanya dua yang mengandung formalin.

"Untuk mie basah sudah negatif penggunaan boraks," katanya.

Selama bulan Ramadhan ini, pihaknya intens melakukan pengawasan dan pemeriksaan semua bahan pangan di Sulut.

"Walaupun selama ini juga dilakukan pemeriksaan ke semua pasar tradisional maupun swalayan," katanya.

Kepala Biro Perekonomian Sulut Frangky Manumpil mengatakan pihaknya akan memberikan teguran tertulis kepada produsen yang menggunakan bahan berbahaya boraks tersebut.

"Kemudian, BBPOM akan cari solusi untuk mengganti bahan alternatif lainnya yang bisa digunakan dalam makanan," jelasnya.

Rupiah Kamis Sore Menguat ke Rp13.896

Jakarta, (Antara News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis sore, bergerak menguat sebesar 97 poin menjadi Rp13.896 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.993 per dolar AS.

Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta, Rabu, mengatakan penguatan nilai tukar Rupiah dipengaruhi sentimen positif domestik.

"Pelaku pasar mengapresiasi langkah BI menaikkan BI 7 Days Reverse Repo Rate total 50 basis poin bulan ini. Sejauh ini langkah BI tersebut dinilai cukup tepat," ujar Nafan saat dihubungi Antara di Jakarta, Kamis.

Ia juga menilai, kondisi global juga sudah mulai kondusif sehingga tidak memberikan tekanan terhadap Rupiah.

"Krisis politik di Italia sudah mulai mereda untuk saat ini. Sementara itu, sentimen kenaikan suku bunga The Fed sudah agak mereda meski bulan depan diprediksi tetap akan naik," kata Nafan.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis tercatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp13.951 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.032 per dolar AS.

Pada Rabu (30/5) lalu, BI kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen pada Rapat Dewan Gubernur tambahan, untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Federal Reserve pada 13 Juni 2018 mendatang.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, kenaikan suku bunga tersebut merupakan kebijakan antisipatif (pre-emptive) dan selangkah lebih maju (ahead of the curve) dan 'frontloading' untuk merespon risiko dan tekanan eksternal.

Perry Warjiyo juga menegaskan arah (stance) kebijakan moneter BI saat ini telah berubah menjadi "bias ketat" dari sebelumnya "normal".

Dengan kenaikan suku bunga "7-Day Reverse Repo Rate" pada RDG tambahan ini, maka suku bunga penyimpanan dana perbankan di BI (Deposit Facility) juga dinaikkan menjadi empat persen, sedangkan suku bunga penyediaan dana dari BI ke perbankan (Lending Facility) sebesar 5,5 persen.

Telkomsel Santuni Peralatan Sekolah Bagi Anak Yatim

Rabu, 30 Mei 2018

Permintaan Rumah Panggung Minahasa Dari Maldives Tinggi

Manado, (Antara News) - Permintaan rumah panggung Minahasa Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dari Maldives cukup tinggi sejak awal tahun 2018 ini.

"Setiap bulan terjadi permintaan rumah panggung dari negara Maldives," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Jenny Karouw di Manado.

Jenny mengatakan sejak Januari 2018, Sulut telah mengekspor rumah panggung ke Maldives seberat 13.737 ton dengan senilai  4.450 dolar Amerika Serikat.

Pada Februari 2018 juga telah diekspor rumah panggung seberat 10.786 dengan nilai devisa bagi negara 10.850 dolar AS.

Di bulan Maret, katanya, kembali diekspor ke Maldives seberat 16.278 ton dengan nilai 21 ribu dolar AS. Serta di bulan April seberat 14.221 ton dengan nilai 5.250 dolar AS.

Hal ini, katanya, harus dimanfaatkan dengan baik oleh pengekspor rumah panggung dari Sulut dengan baik, karena mampu meningkatkan devisa dan kesejahteraan.

Dulu, katanya, Maldives ketika membeli rumah panggung Sulut harus membawa sekaligus dengan tukang dari Sulut, namun saat ini semua melalui sistem komputer, sehingga tenaga kerja di Maldives bisa memasang rumag panggung tersebut.

Ia menjelaskan pemerintah akan terus mendorong agar pengrajin rumah panggung Sulut, harus lebih inovatif dan kreatif.

Pihaknya akan terus memudahkan para pengekspor melakukan pengurusan surat keterangan asal (SKA).

Polandia Hargai Vanili Sulut Lebih Tinggi

Manado, (Antara News) - Pembeli atau buyers dari Polandia menghargai komoditas vanili asal Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) lebih tinggi dibandingkan harga pembelian dalam negeri.

"Polandia membeli vanili asal Sulut dengan harga Rp4,5 juta per kilogram yakni lebih tinggi dibandingkan harga domestik hanya Rp3 juta per kg," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Darwin Muksin di Manado.

Darwin mengatakan pada akhir April 2018 lalu telah diekspor vanili ke Polandia sebanyak 80 kg dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 25.925 dolar Amerika Serikat.

"Peluang ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh petani dan pengekspor Sulut," katanya.

Namun, katanya, saat ini produk vanili sangat sedikit di tangan petani dan pedagang pengumpul di Sulut.

Karena, katanya, sudah sangat sedikit petani yang menanam vanili akhir-akhir ini karena sempat anjlok waktu lalu.

Ia menjelaskan pemerintah akan memfasilitasi para pengekspor mendapatkan pasar baru.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Hanny Wajong mengatakan peningkatan harga vanili itu karena stok di petani dan pedagang minim, padahal permintaan pasar cukup tinggi.

"Harus diakui sudah cukup lama petani di Sulut tidak melakukan penanaman tanaman vanili karena sempat jatuh harganya beberapa tahun lalu," jelasnya.

Sehingga, katanya, petani jadi malas menanam komoditas itu, padahal sangat dicari oleh pasar.

Pemerintah, katanya, tidak bisa intervensi lebih jauh karena vanili merupakan barang bebas.

"Dan hukum pasar pasti terjadi, jika produk sedikit otomatis harga meningkat dan sebaliknya," jelasnya.

Pihaknya akan terus melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok dan komoditas lainnya setiap hari.

Selasa, 29 Mei 2018

Jokowi: Fluktuasi Mata Uang Dialami Semua Negara

Jakarta, (Antara News) - Presiden Joko Widodo menyebut fluktuasi mata uang termasuk nilai tukar rupiah terhadap dolar AS merupakan fenomena global yang dialami oleh hampir semua negara di dunia.

"Ini fenomena global. Semua negara mengalami," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah menutup acara Pengkajian Ramadhan yang digelar oleh PP Muhammadiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (UHAMKA) Ciracas, Jakarta Timur, Selasa.

Ia mengatakan telah memerintahkan jajarannya khususnya Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan untuk menyiapkan langkah-langkah konkret dalam mengendalikan fluktuasi nilai tukar rupiah.

Presiden juga mengapresiasi langkah antisipasi yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia (BI).

"Kebijakan-kebijakan moneter yang telah diantisipasi dan dilakukan oleh BI saya kira sangat baik," katanya.

Pihaknya sendiri terus menyiapkan langkah-langkah yang memang menjadi wilayah atau dalam kewenangan pemerintah yang riil untuk turut serta membantu BI dalam mengendalikan rupiah.

Presiden kemudian bersyukur bahwa dalam beberapa waktu terakhir nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali menguat berkat langkah-langkah yang telah diambil.

"Ya alhamdulillah, kemarin kita lihat sudah mulai di bawah Rp14 ribu (per dolar AS)," katanya.