"Sebanyak 52,7 persen publik menilai kondisi Indonesia masa reformasi lebih baik/jauh lebih baik dibanding 20 tahun lalu. Sedangkan yang menilai sama saja, tidak ada perubahan sebanyak 25,9 persen, dan yang menilai lebih buruk/jauh lebih buruk sebanyak 12,7 persen serta tidak tahu/tidak jawab 8,8 persen," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari dalam pemaparan hasil survei di Jakarta, Minggu.
Survei ini dilaksanakan pada 15-22 April 2018 di 34 Provinsi Indonesia dengan melibatkan 1.200 responden, dengan margin of error sebesar plus minus 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dengan sistem multistage random sampling.
Qodari mengatakan jika dibandingkan dengan survei sebelumnya, pada April 2011 yang bertepatan dengan 13 tahun reformasi, tren penilaian publik terhadap kondisi Indonesia
saat ini lebih baik/jauh lebih baik dibanding 20 tahun yang lalu semakin positif/meningkat sebesar 21,7 persen.
Pada survei 2011, publik yang menilai kondisi Indonesia di 13 tahun reformasi lebih baik/jauh lebih baik sebesar 31 persen, yang menilai lebih buruk/jauh lebih buruk 28,3 persen dan yang menilai sama saja/tidak ada perubahan 27,2 persen, serta menyatakan tidak tahu/tidak jawab 13,6 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar