"Namun penumpang yang diangkut merosot 58.933 orang atau 10,66 persen dari 552.726 orang pada bulan September 2017 menjadi hanya 493.793 orang pada Oktober 2017," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali I Gede Nyoman Subadri di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, sejalan dengan keberangkatan pesawat dan jumlah penumpang bagasi dan barang angkutan udara internasional mengalami kemerosotan 10,68 persen dari 9,97 juta ton menjadi 8,90 juta ton.
Penumpang penerbangan internasional dari Bali ke luar negeri itu sebagian besar adalah wisatawan mancanegara setelah menikmati liburan di Pulau Dewata.
Daerah tujuan wisata Pulau Bali selama bulan Oktober 2017 menerima kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 465.085 orang yakni kunjungan melalui Bandara Ngurah Rai 462.263 orang dan melalui pelabuhan laut 2.822 orang.
Jumlah kunjungan wisman bulan Oktober 2017 itu naik 7,61 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2016, namun jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (September 2017) mengalami penurunan sebesar 15,52 persen.
I Gede Nyoman Subadri menjelaskan, lima negara yang menjadi tujuan utama keberangkatan pesawat angkutan udara internasional meliputi Australia, Malaysia, Tiongkok, Singapura dan Hong Kong.
Dibanding dengan bulan sebelumnya, hanya tujuan Tiongkok yang mengalami penurunan sebesar 3,81 persen. Dari sepuluh negara tujuan, hanya tujuan Tiongkok dan Timor Leste yang tercatat mengalami penurunan masing-masing 3,81 persen dan 8,45 persen.
Sementara untuk jumlah penumpang pada lima negara tujuan utama keberangkatan penumpang seluruhnya mengalami penurunan persentase, namun penurunan yang tertinggi Tiongkok sebesar 12,69 persen.
Dari sepuluh negara tujuan utama, hanya tujuan Qatar yang mengalami peningkatan jumlah penumpang masing-masing sebesar 60,22 persen. Jika dibandingkan dengan bulan Oktober 2016 dari kelima negara tujuan keberangkatan tersebut hanya Singapura dan Hong Kong yang mengalami penurunan jumlah penerbangan pesawat masing-masing 0,42 persen dan 8,21 persen.
"Pada negara tujuan Australia meningkat 2,79 persen, menyusul Malaysia 60,78 persen dan Tiongkok 67,83 persen," ujar I Gede Nyoman Subadri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar